sumber : www.smartekselensia.net |
Hoax atau informasi palsu merupakan bagian dari serangan siber atau lebih dikenal dengan cyber crime yang bertujuan untuk membuat informasi ataupun keadaan seolah-olah benar adanya. Serangan siber sendiri terbagi menjadi 4 kategori : serangan fisik, serangan logic, serangan budaya, dan serangan informasi. Hoax atau informasi palsu yang termasuk kategoti serangan informasi. Serangan informasi bertujuan untuk membentuk opini publik mengenai sesuatu atau seseorang yang dilakukan dengan produksi hoax dan propaganda.
Dilansir
oleh detik.com, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) merilis data
10 konten hoaks yang paling berdampak sepanjang 2018.
1.
Hoaks Ratna
Sarumpaet
Pemberitaan
penganiayaan Ratna Sarumpaet oleh sekelompok orang pertama kali beredar dalam
Facebook tanggal 2 Oktober 2018 di akun Swary Utami Dewi. Unggahan itu disertai
tangkapan layar (screenshoot) aplikasi pesan WhatsApp yang disertai foto Ratna
Sarumpaet.
Konten
tersebut kemudian diviralkan melalui Twitter dan diunggah kembali serta
dibenarkan beberapa tokoh politik tanpa melakukan verifikasi akan kebenaran
berita tersebut.
Setelah
ramai diperbincangkan, konten hoaks ditanggapi Kepolisian yang melakukan
penyelidikan setelah mendapatkan tiga laporan mengenai dugaan hoaks pada
pemberitaan tersebut.
2.
Hoaks Gempa
Susulan di Palu
Beredarnya
broadcast konten melalui Aplikasi Whatsapp tentang gempa susulan di Palu. Dalam
pesan berantai tersebut tertulis bahwa Palu dalam keadaan siaga 1. Informasi
tersebut disebutkan bahwa terdapat seorang yang bekerja di BMKG ketika selesai
memeriksa alat pendeteksi gempa. Pesan tersebut menyebutkan bahwa akan terjadi
gempa susulan berkekuatan 8.1 SR dan berpotensi tsunami besar.
Setelah
kabar tersebut beredar, Kepala Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, melalui akun
media sosial mengonfirmasi faktanya tidak ada satu pun negara di dunia dan
iptek yang mampu memprediksi gempa secara pasti.
3.
Hoaks Penculikan
anak
Hoaks
penculikan anak beredar di media sosial media seperti Facebook, Twitter dan
Whatsapp. Di Twitter hoaks yang beredar menyatakan pelaku penculikan anak
tertangkap di Jalan Kran Kemayoran, Jakarta Pusat.
Hal
itu langsung dibantah Kapolsek Kemayoran Kompol Saiful Anwar yang mengatakan
jika kabar penangkapan pelaku penculikan tersebut tidak benar. Ia mengatakan
jika laki-laki yang terdapat dalam video tersebut adalah seorang tukang parkir
yang mengidap gangguan jiwa. Tidak hanya di Kemayoran, di beberapa daerah juga
beredar hoaks serupa dengan tambahan ilustrasi gambar yang bervariasi.
4.
Hoaks Konspirasi
Imunisasi dan Vaksin
Imunisasi
tak jarang mendapatkan penolakan dari beberapa kelompok masyarakat karena
adanya informasi yang tidak lengkap tidak benar atau hoaks. Salah satu hoaks
tentang vaksin imunisasi yang cukup viral adalah isu konspirasi penyebaran
virus atau penyakit melalui vaksin. Dikabarkan vaksin yang digunakan imunisasi
mengandung sel-sel hewan, virus, bakteri, darah, dan nanah.
Isu
yang tidak benar itu menimbulkan dampak yang luar biasa terhadap stigma
masyarakat Indonesia tentang Imunisasi. Imbasnya masyarakat menjadi ragu bahkan
takut untuk memberikan imunisasi pada anak-anak mereka.
5.
Hoaks Rekaman
Black Box Lion Air JT610
Kecelakaan
pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan laut Karawang, Jawa Barat, Senin
(29/10/2018) menjadi isu yang banyak diperbincangkan di berbagai ruang publik
dan media sosial. Bersamaan dengan itu bermunculan pula berbagai isu meliputi
berita, foto dan video yang disinformasi bahkan hoaks terkait peristiwa
jatuhnya pesawat tersebut.
Salah
satunya beredar pula video di platform youtube yang diunggah oleh channel
Juragan Batik Reborn pada tanggal 29 Oktober 2018 dengan judul "LION AIR
JT610 tersebut Mengerikan Hasil Rekaman BLACK BOX". Video tersebut bukan
isi rekaman dari blackbox Lion Air JT610 akan tetapi tanggapan seseorang
terkait video MAP detik-detik Lion AIr JT610 hilang kontak. Sehingga judul
konten tersebut tidak sesuai dengan isinya dapat dikategorikan sebagai konten
disinformasi/Hoaks.
Adapun
Black box Lion Air JT 610 ditemukan oleh Tim SAR TNI AL yang dipimpin oleh
Panglima Komando Armada I Laksamana Muda Yudo Margono. Kotak yang berisi
informasi penerbangan ini ditemukan pada kedalaman 30 meter pada Kamis, 01
November 2018 pukul 10.15 WIB.
6.
Hoaks Telur
Palsu atau Telur Plastik
Pada
awal 2018 masyarakat Indonesia digegerkan dengan berita hoaks mengenai telur
palsu atau telur plastik yang beredar di pasar tradisional dan supermarket.
Berbagai foto dan video terkait proses pembuatan telur palsu banyak di unggah
di youtube dan media sosial. Bahkan beberapa mengatakan bahwa telur-telur itu
diproduksi dari negara Cina.
Isu
tersebut juga merugikan peternak ayam petelur dan para penjual telur.
Kementerian Pertanian dan Satgas Pangan Mabes Polri bergerak dan turun langsung
ke lapangan guna menyikapi beredarnya berita-berita mengenai telur palsu
tersebut yang ternyata hanya hoaks.
7.
Hoaks
Penyerangan Tokoh Agama Sebagai Tanda Kebangkitan PKI
Hoaks
tentang kebangkitan PKI sebenarnya bukanlah isu baru. Tapi isu ini menjadi
makin viral di tahun 2018, seiring dengan dinamika politik Indonesia. Beberapa
kejadian seolah dikaitkan dengan kebangkitan PKI. Pada awal 2018 terjadi kasus
pemukulan terhadap seorang kyai atau tokoh agama. Setelah tertangkap pelakunya
ternyata adalah orang gila.
Beberapa
oknum yang tidak bertanggung jawab menarasikan kejadian tersebut sebagai
tanda-tanda kebangkitan PKI. Isu itu menimbulkan keresahan masyarakat. Pasalnya
keberadaan PKI pernah menjadi catatan sejarah kelam di Indonesia. Kebanyakan
masyarakat Indonesia tidak ingin partai komunis yang telah lama dibubarkan itu
bangkit kembali.
8.
Hoaks Kartu
Nikah Dengan 4 Foto Istri
Kementerian
Agama resmi menerbitkan kartu nikah bagi pasangan suami-istri untuk efisiensi
dan akurasi data, beredar viral di media sosial sebuah gambar kartu nikah
berwarna kuning dengan logo Kementerian Agama. Dalam kartu tersebut tercantum
empat kolom istri dan satu kolom suami lengkap dengan kolom nama dan tanggal pernikahan
di masing-masing kolom istri.
Adapun
bentuk kartu nikah yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Bimas Islam Kemenag,
memiliki warna dasar hijau dengan campuran kuning. Bagian atas kartu
bertuliskan kop Kementerian Agama. Di bagian tengah terdapat tiga kotak. Dua
kotak di bagian atas untuk foto pasangan pengantin, sementara kotak bagian
bawah akan diisi kode batang atau barcode yang jika dipindai akan muncul
data-data lengkap tentang peristiwa nikah pemiliknya.
9.
Hoaks Makanan
Mudah Terbakar Positif Mengandung Lilin/Plastik
Pada
awal 2018 muncul isu adanya zat berbahaya dalam serbuk sebuah merk minuman kopi
sachet. Hal itu ramai diperbincangkan setelah adanya unggahan video seseorang
menebarkan serbuk kopi tersebut ke api yang membuat nyala api makin besar dan
menyambar.
BPOM,
melalui situs resminya memberikan penjelasan bahwa hal tersebut tidak dapat
dibenarkan. Pasalnya, semua produk pangan yang memiliki rantai karbon (ikatan
antar atom karbon) serta mengandung lemak/minyak dengan kadar air rendah, terutama
yang berbentuk tipis dan berpori, seperti kerupuk, crackers, dan makanan ringan
lainnya pasti akan terbakar/menyala jika disulut dengan api.
10.
Hoaks Telepon
Disadap dan Chat di WhatsApp Dipantau Pemerintah
Pada
awal 2018 beredar berita hoaks melalui broadcast message tentang pemantauan
segala aktivitas pengguna ponsel. Bahkan informasi itu menunjukkan pengguna
ponsel akan disadap dan dipantau oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). .
Kondisi
itu memunculkan pertanyaan masyarakat pengguna jejaring dan media sosial.
Kebijakan yang tidak bisa dilacak sumbernya itu meresahkan warganet karena
ruang media komunikasi yang dianggap privasi dipantau oleh pemerintah. Tentu
saja informasi yang disampaikan itu tidak benar.
Dampak Hoaks bagi masyarakat
Dikutip dari indolinear.com, setidaknya terdapat 4
hal dampak negatif yang dapat ditimbulkan yaitu hoax sebagai pembuang – buang
waktu, pengalihan isu, penipuan publik dan pemicu kepanikan sosial.
1. Pembuang – buang
waktu, seperti dikutip dari cmsconnect.com, menyatakan bahwa dengan melihat
hoax di sosial media bisa mengakibatkan kerugian bagi individu itu sendiri
maupun kelompok di kantor tempat ia bekerja. Hal ini dikarenakan hoax tersebut
yang mengakibatkan efek mengejutkan sehingga sangat berpengaruh terhadap
produktivitas kelompok di kantor tersebut.
2. Pengalihan isu.
Sebagai contohnya, para penjahat cyber mengirimkan sebuah hoax yang berisikan
bahwa telah terjadi kerentanan sistem dalam pelayanan internet. Lalu, para
penjahat tersebut akan mengirimkan sebuah tautan berupa link kepada para user
atau pengguna yang berisikan saran meng-klik tautan tersebut agar akun pengguna
akan terhindar dari kerentanan sistem teresebut. Hoax ini sering dikaitkan oleh
orang-orang yang memiliki kekuasaan dan membuat pengalihan isu guna keuntungan
diri sendiri.
3.
Ketiga adalah
penipuan publik. Jenis penipuan ini biasanya bertujuan untuk menarik simpati
masyarakat yang percaya dengan hoax tersebut. (Seperti berita yang pertama
tadi) atau salah satu politisi besar yang kemarin dipenjara yang membuat tweet
mengenai adanya truk dengan label china dan berisi surat suara yang sudah
dicoblos salah satu paslon
4. Pemicu kepanikan
publik. Kepanikan public memuat berita yang merangsang kepanikan khalayak
publik, seperti tindak kekerasan atau suatu musibah tertentu. (Seperti gempa
palu, vaksin, dsb)
Penanganan Hoaks yang dilakukan pemerintah
Dalam
menyikapi hal ini, pemerintah Indonesia terus berupaya memerangi berita palsu
yang tersebar di berbagai situs, khususnya di media sosial.
Pada
tahun 2017, pemerintah mulai menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau AI bernama
Cyber Drone 9 untuk melacak dan melaporkan situs-situs yang diketahui
mempublikasikan berita palsu. Pemerintah menerapkan sistem pemblokiran untuk
menertibkan situs dan akun di media sosial yang menyebarkan berita palsu.
Dalam
kasus yang lebih serius, pemerintah menggunakan dasar hukum Undang-Undang
Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) untuk menggiring para penyebar konten
berita palsu ke meja hijau.
Pada
awal tahun 2018, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dibentuk guna memerangi
berita palsu di media sosial, bekerja sama dengan Badan Intelijen Negara (BIN)
dan POLRI serta bekerja sama dengan perusahaan teknologi seperti google guna
memblokir konten-konten negatif.
Kementerian
Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) juga meluncurkan gerakan Masyarakat
Anti Hoaks untuk mengajak seluruh elemen masyarakat waspada terhadap berita
palsu
Dari
segi pribadi. Mulai membuat stigma masyarakat dengan mengkampanyekan pentingnya
membaca sampai tuntas tidak terpancing clickbait atau judulnya saja,
menganalisis sesuatu dari kedua sisi, mencek informasi valid atau tidak dengan
cek official suatu badan tertentu, dan tidak mudah tersulut emosinya.
Kaitannya dengan Etika dan Profesionalisme
Etika
merupakan adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan
yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk. Profesionalisme
juga berkaitan dengan komitmen seseorang terhadap suatu profesi.
Profesionalisme dalam bermasyarakat yaitu mentaati norma-norma atau adat yang
ada serta tidak merugikan pihak lain. Dan bila tidak mentaati norma-norma tersebut,
maka akan terkena kode etik profesi. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol
sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan, yang dalam hal ini
hukuman yang berlandaskan undang-undang dan sebagainya.
SUMBER :
No comments:
Post a Comment