Friday 15 April 2016

Perbedaan Ideologi Pancasila dengan Ideologi lain

PENDIDIKAN PANCASILA
Perbedaan Pancasila dengan Ideologi lain dan Macam-macam Ideologi



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang dengan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyusun dan menyelesaikan Makalah dengan judul “Perbandingan Pancasila Dengan Ideologi Lain”
Semoga dengan tersusunnya Makalah ini diharapkan kesadaran dari para pembaca untuk lebih mengetahui tentang ideologi liberalism dan social komunis
Dalam penyusunan Makalah ini kami telah berusaha dengan semaksimal mungkin, tentunya masih memiliki banyak kekurangan dan kesalahan,oleh sebab itu kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar dapat menyusun Makalah yang lebih baik lagi.





Depok, 10 April 2016





BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar belakang
Sebagai dasar Negara Indonesia Pancasila memegang peranan penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila mendasarkan pada hakikat sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Oleh karena itu dalam ideologi Pancasila mengakui kebebasan hak-hak masyarakat. Kebebasan manusia dalam rangka demokrasi tidak melampaui hakikat nilai-nilai Ketuhanan, bahkan nilai Ketuhanan terjelma dalam bentuk moral dalam ekspresi kebebasan manusia.dan konsisten dengan cita – cita dan tujuan nasional seperti digariskan di dalam pembukaan UUD 1945.
Pancasila adalah ideologi Bangsa Indonesia. Dengan pedoman Pancasila para pedahulu kita bisa mempersatukan berbagai golongan dan kelompok.Selain ideologi Pancasila ada banyak ideologi lain yang berkembang didunia yaitu ideologi Liberalisme, Kapitalisme, Komunisme dan Sosialisme. Semua itu memiliki banyak perbedaan dengan ideologi Pancasila. Maka dari itu makalah ini akan membahas berbagai perbedaan ideologi Pancasila dengan beberapa ideologi yang berkembang didunia
B.   Rumusan Masalah
1.     Apakah ideologi Pancasila itu?
2.     Bagaimana perbedaan pancasila dengan ideologi lain?
3.     Apakah ideologi liberal, sosial, komunis, dan kapitalisme?
C.   Tujuan
1.     Mengetahui pancasila sebagai ideologi bangsa.
2.     Mengetahui perbedaan ideologi pancasila dengan ideologi lain.
3.     Mengetahui berbagai macam ideologi lain.
D.   Manfaat
Makalah ini mencakup manfaat yaitu memperkaya pengetahuan tentang berbagai ideologi yang ada di dunia. dengan adanya makalah ini dapat memberikan informasi kepada masyarakat luas dan pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya tentang perbedaan Pancasila dengan ideologi lain.

BAB II
PEMBAHASAN

1.      Ideologi Pancasila
Ideologi adalah sistem gagasan yang mempelajari keyakinan-keyakinan dan hal-hal ideal filosofis, ekonomis, politis dan sosial. Pancasila adalah ideologi Bangsa Indonesia yang merupakan hasil penuangan atau pemikiran seseorang atau sekelompok orang  yang diangkat dari nilai – nilai adat istiadat kebudayaan serta nilai religius yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia. Pancasila memberikan orientasi ke depan dan petunjuk bagi masyarakat Indonesia. Pancasila sebagai  ideologi terbuka memiliki dimensi – dimensi idealitas, normatif, dan realitas.
2.      Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi yang lain
A.    Dalam Aspek Hukum :
1.      Liberalisme : Demokrasi liberal,Hukum untuk melindungi individu,Dalam politik mementingkan individu.
2.      Komunisme : Demokrasi rakyat , berkuasa mutllak satu parpol , hukum untuk melanggengkan komunis.
3.      Sosialisme   : Demokrasi untuk koletivitas,diutamakan kebersamaan,masyarakat sama dengan negara.
4.      Pancasila    :  Demokrasi Pancasila,hukum untuk menjunjung tinggi keadilan dan keberadaban individu dan masyarakat.
B.     Dalam Aspek Ekonomi  :
1.      Liberalisme : peran negara kecil,swasta endominasi, kapitalisme, monopolisme, persaingan bebas.
2.      Komunisme : peran negara dominan,demi kolektivitas berarti demi negara,monopoli negara.
3.      Sosialisme  : peran negara ada untuk pemerataan,keadilan distributif yang diutamakan.
4.      Pancasila    : Peran negara ada untuk tidak terjadi monopoli, yang dirugikan rakyat.
C.     Dalam Aspek Agama  :
1.     Liberalisme : Agama urusan pribadi,bebas beragama,bebas memilih agama,bebas tidak beragama.
2.     Komunisme : Agama candu masyarakat,Agama harus dijauhkan dari masyarakat.
3.     Sosialisme  : Agama mendorong perkembangannya kebersamaan.
Pancasila    : Bebas memilih agama,Agama harus menjiwai dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
D.    Aspek Pandangan Terhadap Individu dan Masyarakat :
1.      Liberalisme : Individu lebih penting dari pada masyarakat,Masyarakat diabdikan bagi individu.
2.      Komunisme : Individu tidak penting,Masyarakat tidak penting,Kolektivitas yang dibentuk negara lebih penting.
3.      Sosialisme  : Masyarakat lebih penting dari individu.
4.      Pancasila    : Individu diakui keberadaanya,Masyarakat diakui keberadaannya, Individu akan punya arti apabila hidup di tengah masyarakat.
E.     Ciri Khas :
1.      Liberalisme : Penghargaan atas HAM, Demokrasi, Negara hokum,Reaksi terhadap apsolutisme.
2.      Komunisme : Atheisme, Dogmatis,Otoriter, Ingkar HAM, Reaksi terhadap liberalesme dan kapitalisme.
3.      Sosialisme  : Kebersamaan, Akomodasi , Jalan Tengah.
4.      Pancasila    : Keselarasan keseimbangan, dan keserasian dalam setiap aspek kehidupan.
3.      Macam – macam Ideologi
A.    Liberalisme
           Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama.
Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Liberalisme menghendaki adanya, pertukaran gagasan yang bebas, ekonomi pasar yang mendukung usaha pribadi (private enterprise) yang relatif bebas, dan suatu sistem pemerintahan yang transparan, dan menolak adanya pembatasan terhadap pemilikan individu
Negara penganut Liberalisme yaitu:
Amerika Serikat, Argentina, YUnani, Rusia, Zimbawe, Australia, Jerman, Spanyol, Swedia dll.
B.     Kapitalisme
Kapitalisme atau Kapital adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Kapitalisme memiliki sejarah yang panjang, yaitu sejak ditemukannya sistem perniagaan yang dilakukan oleh pihak swasta. Di Eropa, hal ini dikenal dengan sebutan guild sebagai cikal bakal kapitalisme. Adam Smith adalah tokoh ekonomi kapitalis klasik yang menyerang merkantilisme yang dianggapnya kurang mendukung ekonomi masyarakat. Ia menyerang para psiokrat yang menganggap tanah adalah sesuatu yang paling penting dalam pola produksi.
Gerakan produksi haruslah bergerak sesuai konsep MCM (Modal-Comodity-Money, modal-komoditas-uang), yang menjadi suatu hal yang tidak akan berhenti karena uang akan beralih menjadi modal lagi dan akan berputar lagi bila diinvestasikan. Adam Smith memandang bahwa ada sebuah kekuatan tersembunyi yang akan mengatur pasar (invisible hand), maka pasar harus memiliki laissez-faire atau kebebasan dari intervensi pemerintah. Pemerintah hanya bertugas sebagai pengawas dari semua pekerjaan yang dilakukan oleh rakyatnya. Negara yang menganut paham kapitalisme adalah Inggris, Belada, Spanyol, Australia, Portugis, dan Perancis.
C.     Komunisme
Komunisme sebagai anti Kapitalisme menggunakan sistem Sosialisme sebagai alat kekuasaan sebagai prinsip semua adalah milik rakyat dan dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara merata. Komunisme sangat membatasi demokrasi sehingga Komunisme juga disebut anti Liberalisme. Dalam Komunisme perubahan sosial harus dimulai dari peran Partai Komunis. Jadi perubahan sosial dimulai dari buruh, namun pengorganisasian buruh hanya dapat berhasil jika bernaung di bawah dominasi partai.
  
D.    Sosialisme
Sosialisme atau sosialis adalah paham yang bertujuan membentuk negara kemakmuran dengan usaha kolektif yang produktif dan membatasi milik perseorangan. Sosialisme dapat mengacu ke beberapa hal yang berhubungan dengan ideologi atau kelompok ideologi, sistem ekonomi, dan negara.
Istilah ini mulai digunakan sejak awal abad ke-19. Dalam bahasa Inggris, istilah ini digunakan pertama kali untuk menyebut pengikut Robert Owen pada tahun 1827. Di Perancis, istilah ini mengacu pada para pengikut doktrin Saint-Simon pada tahun 1832 yang dipopulerkan oleh Pierre Leroux dan J. Regnaud dalam l'Encyclopédie Nouvelle[1]. Penggunaan istilah sosialisme sering digunakan dalam berbagai konteks yang berbeda-beda oleh berbagai kelompok, tetapi hampir semua sepakat bahwa istilah ini berawal dari pergolakan kaum buruh industri dan buruh tani pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20 berdasarkan prinsip solidaritas dan memperjuangkan masyarakat egalitarian yang dengan sistem ekonomi menurut mereka dapat melayani masyarakat banyak daripada hanya segelintir elite. Negara yang menganut paham sosialisme adalah Kuba dan Venezuela.

BAB III
KESIMPULAN

Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Pancasila adalah bagian dari Ideologi bangsa yang diangkat dari nilai – nilai adat istiadat kebudayaan serta nilai religius yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia. Ideologi dapat diartikan sebagai suatu gagasan dan buah pikiran yang dikembangkan secara keseluruhan yang tersusun secara sistematis untuk mewujudkan tujuan dan cita- cita suatu Negara. Pancasila sebagai Ideologi bangsa menunjukkan adanya keseimbangan ide dan gagasan serta tidak bersifat absolute dalam memandang manusia dan kehidupan bernegara, sedangkan Liberalisme, Komunisme lebih bersifat mutlak atau totaliter. Keduanya juga cenderung menutup mata akan adanya dampak individualisme dan persaingan. Selain itu, jika dibandingkan dengan Pancasila, Sosialisme sering dikatakan sebagai antitesa Kapitalisme, yang tingkah laku ekonomi dikuasai oleh kepentingan untuk memperoleh keuntungan maksimal lewat persaingan bebas, sistem pasar, dan harga.

DAFTAR PUSTAKA


1 comment: