Sunday 29 April 2018

Website Kebudayaan Bali ( Tugas Pengantar Animasi dan Desain Grafis)



Pulau Bali merupakan salah satu pulau yang ada di Indonesia yang menyediakan beberapa tempat wisata yang sangat unik dan indah. Bali berasal dari kata "Bal" dalam bahasa Sansekerta berarti "Kekuatan", dan "Bali" berarti "Pengorbanan" yang artinya supaya kita tidak melupakan kekuatan kita. Supaya kita selalu siap untuk berkorban.
 Provinsi bali merupakan salah satu provinsi yang cukup terkenal di Indonesia karena merupakan salah satu aset devisa negara Indonesia yang cukup tinggi di bidang pariwisatanya. Ibukota Provinsi Bali adalah Denpasar. Provinsi bali sendiri tidak hanya terdiri dari pulau (dewata) Bali saja, namun juga terdiri dari banyak pulau yang lain, contohnya pulau Nusa Penida, Nusa Lembongan, Nusa Ceningan, dan lain – lain.

Adat Istiadat
Negara Indonesia mempunyai berbagai macam suku, budaya, agama, ras, dan berbagai adat istiadat dengan seperti itu penduduk setempat pasti memiliki perbedaan. Nah, hal seperti inilah yang menjadi keunikan budaya bangsa di tanah air ini, sehingga perbedaan-perbedaan ini menciptakan warna yang begitu indah dalam satu kesatuan bangsa.
Didaerah Bali terdapat beberapa kebiasaan yang unik pada masyarakat yang ada kaitannya dengan Agama Hindu dan adat istiadat yang terlahir pada dirinya masing-masing. Pulau Bali ini mempunyai banyak sekali warisan-warisan dari nenek moyang atau leluhur mereka, yang mana warisan-warisan budaya tersebut sampai saat ini maih tertanam dan melekat.
Selain dari warisan-warisan peninggalan dari nenek moyang mereka, masyarakat atau penduduk yang asli terlahir di Pulau Bali ini mempunyai suatu kebiasaan yang sangat unik sekali, yang mana kebiasan-kebiasaan unik tersebut hingga saat ini masih dipegang dengan teguh oleh penduduk-penduduk setempat.
Adanya budaya dan tradisi mempunyai ciri khas sendiri pada setiap masing-masig daerahnya, desa ataupun lingkungan kampung yang ada didaerah Bali. Mempunyai berbagai macam kebudayaan dan budaya tentunya sudah menjadi tugas para penduduk setempat untuk melestarikan dari budaya tersebut, dan tidak pernah tergeser dengan adanya budaya-budaya modern seperti saat ini.

Upacara Adat
     Walaupun pada sejumlah tempat di Bali terkadang memiliki tradisi dan pelaksanaan upacara adat sendiri, secara umum Bali memiliki upacara adat yang digelar dan dilaksanakan oleh hampir masyarakat Bali terutama yang beragama Hindu. Walaupun dalam pelaksanaan tetap mengacu pada tempat (desa) upacara tersebut berlangsung, waktu upacara, kemudian keadaan ataupun situasi upacara tersebut dilangsungkan. Misalnya jika warga yang ekonomi kurang mampu, upacara adat ini bisa dilakukan dalam tingkatan kecil yang tidak mengurangi dari makna upacara adat tersebut.
     Berikut adalah daftar upacara adat khas di Bali, yang merupakan rangkaian upacara tradisional yang hampir diikuti dan dilaksanakan oleh warga Hindu Bali.

             1.   Upacara Ngaben
     Upacara  Ngaben  ialah  suatu  upacara  pembakaran  mayat  atau jenazah  yang  dilakukan  oleh  umat  Hindu  di  daerah  bali,  upacara  adat  ini dilakukan untuk mensucikan roh-roh leluhur orang yang telah meninggal dunia dan menuju kepada tempat peristirahatannya dengan melaksanakan pembakaran Jenazah.
Ngaben ini memiliki pengertian atau penjelasan lain dengan semua tujuannya mengarahkan mengenai adanya pelepasan terakhir kehidupan seseorang atau kehidupan manusia. Didalam ajaran agama Hindu Dewa Brahma memiliki beberapa macam ujud selain sebagai Dewa pencipta, Dewa Brahma dipercaya juga memiliki ujud sebagai Dewa Api.
       Jadi upacara adat Ngaben ini ialah proses pensucian roh-roh dengan melakukan cara dibakan menggunakan api supaya dapat kembali kepada sang pencipta, api menurut dari orang-orang yang beragama hindu bali adalah penjelemaan dari Dewa Brahma yang dapat membakar semua kotoran-kotoran yang terdapat pada mayat dan roh orang yang telah meninggal dunia.

2.     Upacara Ngurek
       Upacara Ngurek ini hampir mirip dengan debus dimana para pelaku yang terlibat dalam upacara ini wajib menusuk tubuhnya dengan menggunakan keris. Tujuan dari Upacara Ngurek ini adalah manusia wajib yakin dengan Tuhan Yang Maha Esa, ketika manusia sudah yakin lahir bathin maka akan ada pertolongan berupa anugerah dan berkah dari Sang Kuasa kepada manusia tersebut.

3   Upacara Penguburan Mayat Trunyan
  Desa Trunyan memang dikenal memiliki tradisi unik, dimana upacara untuk menguburkan mayat orang yang sudah meninggal cukup digeletakkan di sekitar pohon yang ada di hutan di dekat desa mereka. Pohon yang ada disini bukan sembarang pohon melainkan pepohonan taru dan menyan yang mampu mengeluarkan enzim dan bau wangi, sehingga ketika mayat orang yang sudah meninggal ketika diletakkan disekitar pohon tersebut tidak akan berbau busuk, malah berbau wangi.

4     Upacara Mepandes
  Upacara Mepandes ini merupakan upacara adat Bali yang dilakukan untuk pembersihan diri manusia dimana 6 gigi taring pada rahang manusia yang mulai dewasa diratakan atau dikikir hingga rata. Tujuannya adalah menghilangkan unsur buruk dan jahat yang disimbolkan oleh 6 gigi taring yang dimiliki oleh manusia tersebut menjelang usianya menuju kedewasaan. Diharapkan dengan adanya upacara adat seperti ini manusia akan selalu berbuat baik dimana mereka akan luput dari godaan sehingga kejahatan dapat diminimalisir sejak dini.

              5     Tumpek Landep
    Upacara Tumpek Landep adalah upacara adat Bali dimana senjata dan peralatan yang dimiliki oleh masyarakat Bali disucikan dengan sesaji dan doa – doa dimana setelah dikumpulkan dan diberkati oleh para pemuka adat, diharapkan senjata dan peralatan masyarakat dapat digunakan dengan baik dan mampu membawa keberkahan dalam kehidupan sehari – hari dari si pemilik senjata dan peralatan tersebut. Biasanya pengumpulan senjata dan peralatan masyarakat tersebut dilakukan di pura dimana dipilih sebagai lokasi yang tepat dan sakral untuk pemberian pemberkatan kepada senjata dan peralatan mereka sehari – hari.

6     Upacara Mesuryak
    Upacara Mesuryak merupakan tradisi upacara adat khas masyarakat Bali dimana dilakukan dengan melempar uang ke atas setelah hari Galungan, tepatnya digelar pada hari Kuningan atau 10 hari setelah hari Galungan. Tujuan dari upacara ini adalah persembahan atau memberikan bekal kepada para leluhur masyarakat Bali yang mana pada hari Galungan mereka turun ke bumi untuk memberkati anak cucu mereka, dan kembali ke nirwana pada hari Kuningan.

Agama
Mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Ajaran agama Hindu merupakan sebuah anutan yang mengutamakan keselarasan yang bernilai kedamaian universal dengan memandang bahwa setiap manusia berada dalam atap kekeluargaan yang besar. Kitab umat Hindu ialah Weda yang merupakan ungkapan prinsip-prinsip universal yang erat hubungannya dengan nilai moral dan spiritual. Hal-hal yang utama dalam pemikiran agama Hindu yang berkontribusi pada pandangan universal. Maka dari itu pura menjadi tempat yang ikonik di Bali.

Pakaian Adat
Pakaian tradisional bali laki-laki berbentuk destra (ikat kepala), kain songket, saput, dan dilengkapi dengan sebilah keris yang diselipkan didaerah pinggang bagian belakang. Sedangkan dengan pakaian adat bali wanita ini menggunakan dua helai kaing songket, setagen songket dan selendang, selain menggunakan dua helai kain songket dan lain sebagainya, pakaian adat bali untuk wanita ini dilengkapi dengan hiasan-hiasan bunga emas dan hiasan bunga kamboja diatas tepat pada kepala. Perhiasan-perhiasan untuk menghias pakaian adat bali khusus wanita ini adalah seperti kalung, subang, dan gelang.

 Rumah Adat
Salah satu dari contoh rumah adat bali disebut dengan Gapura Candi Bentar. Gapura Candi Bentar ini adalah puntu masuk menuju istana raja yang merupakan rumah adat bali juga, Gapura Candi Bentar dibuat dari batu yang berwarna merah dan diukir oleh batu cadas.
Balai Benggong posisinya terletak di sisi kanan dan Balai Wantikan ini posisinya terletak pada sisi sebelah kiri. Balai Benggo merupakan tempat peristirahatan raja dan keluarganya, dan Balai Wantikan ini merupakan tempat pagelaran kesenian. Secara umumnya, rumah adat bali ini dipenuhi dengan hiasan pernak-pernik, ukiran-ukiran dengan warna yang alami kemudian patung-patung simbol ritual. Bangunan rumah adat bali ini terpisah-pisah sehingga bangunan rumah adat bali ini menjadi banyak bangunan-bangunan kecil dalam satu wilayah.

Senjata Tradisional
Pada setiap masing-masing daerah pasti memiliki yang namanya dengan senjata tradisional, yang mana senjata tradisional itu ketika zaman dahulu dipergunakan dengan baik untuk berperang melawan musuh-musuh yang menyerang diri kita, berburu atau sebagai alat pelengkap ketika adanya kegiatan resmi. Menurut kisah cerita, keris bali ini merupakan salah satu peninggalan  dari Kerajaan Majapahit. Konon katanya, keris ini kebudayaan Majapahit yang sangat kuat, sehingga alat pertempuran seperti keris ini diangkat oleh kerajaan-kerajaan di Pulau Bali atau bisa disebut dengan Pulau Dewata.
Menurut filosofi, keris bali ini dilihat sebagai simbol dari nilai ajaran-ajaran tentang kehidupan agama Hindu. Bahkan, mereka mempunyai hari-hari tertentu untuk beribadah ketika akan merawat kesucian keris pusaka yang dimiliki olehnya. Keris ini dijadikan sebagai peralatan perang penduduk Bali, kegunaannya selain untuk melindungi diri, keris ini bisa mewakili seseorang didalam suatu undangan pernikahan/perkawinan. Dan menurut dari kepercayaan-kepercayaan penduduk Bali, apabila keris pusaka ini direndam didalam air putih maka akan bisa menyembuhkan anggota keluarga dari gigitan-gigitan binatang yang memiliki bisa.

Seni Tari
Tari Bali adalah tarian yang berasal dari Bali. Tari Bali tidak selalu bergantung pada alur cerita. Tujuan utama penari Bali adalah untuk menarikan tiap tahap gerakan dan rangkaian dengan ekspresi penuh. Kecantikan tari Bali tampak pada gerakan-gerakan yang abstrak dan indah.

 1      Tari Kecak
     Tari kecak, tari kecak ini adalah tarian yang sangat terpopuler di daerah Pulau Bali. Tarian ini dimainkan oleh puluhan anggota dari kalangan laki-laki, yang mana tarian ini dimainkan sambil duduk dan melingkar.
   Tari Kecak ini menceritakan tentang kisah cerita Ramayana ketika barisan seekor kera membantu Rama untuk melawan Rahwana. Lagu yang mengiringi tari kecak ini diambil dari ritual-ritual tarian sanghyang, yang mana sanghyang ini tradisi tarian dan penari-nya itu akan berada dibawah alam sadar (Tidak Sadar), melakukan hubungan komunikasi dengan tuhan atau dengan roh (Arwah) para leluhurnya, lalu menyampaikan harapan-harapan yang di inginkan-nya kepada masyarakat.

  2    Tari Panji Semirang
     Tarian tradisional ini namanya Tari Panji Semirang. Tari Panji Semirang ini dimainkan oleh wanita, Tari Panji Semirang ini ialah tarian yang melambangkan seorang putri raja yang bernama Galuh Cadrakirana, yang mana putri raja itu menyamar menjadi seorang laki-laki sesudah kehilangan suaminya. Didalam lambangnya ia mengganti namanya menjadi Raden Panji, maka dari itulah tarian tersebut disebut dengan Tari Panji Semirang.

3      Tari Pendet
   Tari tradisional bali ini diberi nama dengan sebutan Tari Pendet, yang mana Tari Pendet ini dimainkan untuk penyambutan kedatangan para tamu-tamu undangan dengan menaburkan bunga-bunga, Tari Pendet dimainkan oleh seorang wanita, dan penari-penari Tari Pendet ini memiliki senyuman yang sangat manis Awal mulanya tarian ini hanya digunakan ketika adanya acara-acara ibadah di pura sebagai bentuk penyambutan-penyambutan kepada dewa yang turun kedalam bumi.

Event
    Bali masih jadi destinasi unggulan bagi Indonesia, baik untuk turis domestik mau pun mancanegara. Pulau Seribu Pura ini selalu masuk daftar pertama destinasi yang wajib dikunjungi selama masa liburan. Namun, ke Bali tak asyik kalau cuma mengunjungi tempat-tempat wisatanya.



Hari Raya Nyepi
    Nyepi merupakan hari raya bagi umat Hindu yang biasanya dirayakan saat tahun baru Saka. Hari raya Nyepi jatuh di hitungan Tilem Kesanga (IX) atau yang sering dipecaya sebagai hari penyucian para dewa-dewa yang terdapat di pusat samudera dan yang membawa intisari amerta air hidup. Pada hari raya Nyepi para penganut Hindu melakukan pemujaan suci bagi para dewa-dewa yang dianutnya.
    Nyepi sendiri berasal dari kata sepi atau sunyi atau senyap. Nyepi juga merupakan perayaan untuk tahun Baru bagi Umat Hindu yang didasarkan pada penanggalan atau kalender Caka yang sudah dimulai pada tahun 78 Masehi. Berbeda dengan tahun baru Masehi, tahun baru Saka bagi umat Hindu terutama di Bali akan dimulai dengan cara menyepi. Di mana para umat Hindu tidak akan melakukan aktivitas seperti biasanya, segala macam aktivitas ditiadakan, termasuk pelayanan umum yang ada, contohnya Bandar Udara Internasional yang akan ditutup pada perayaan Nyepi tapi hal itu tidak berlaku bagi Rumah Sakit.
    Hari Raya Nyepi memiliki tujuan dan makna yaitu memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa dan juga berguna untuk menyucikan Bhuana Alit atau yang artinya alam manusia (icrocosmos) dengan Bhuana Agung atau yang memiliki arti alam semesta (macrocosmos). Biasanya khusus untuk wilayah Bali, sebelum dilaksanakan Hari Raya Nyepi biasanya akan diadakan berbagai macam rangkaian upacara yang biasanya dilakukan oleh umat Hindu.

Omed-omedan
            Omed-omedan adalah upacara yang diadakan oleh pemuda-pemudi Banjar Kaja, Sesetan, Denpasar yang diadakan setiap tahun. Omed-omedan diadakan setelah Hari Raya Nyepi, yakni pada hari ngembak geni untuk menyambut tahun baru saka. Omed-omedan berasal dari bahasa Bali yang artinya tarik-tarikan. Omed-omedan melibatkan sekaa teruna teruni atau pemuda-pemudi yang berumur 17 hingga 30 tahun dan belum menikah. Prosesi omed-omedan dimulai dengan persembahyangan bersama untuk memohon keselamatan. Usai sembahyang, peserta dibagi dalam dua kelompok, laki-laki dan perempuan. Kedua kelompok tersebut mengambil posisi saling berhadapan di jalan utama desa. Dua kelompok Setelah seorang sesepuh memberikan aba-aba, kedua kelompok saling berhadapan. Peserta upacara ini terdiri dari 40 pria dan 60 wanita. Cara omed-omedan ini adalah tarik-menarik menggunakan tangan kosong antara pria dan wanita dan disirami air.

 Makepung
            Makepung dalam bahasa Indonesia bermakna kejar- kejaran. Tradisi Makepung di Jembrana Bali merupakan tradisi lomba pacu kerbau yang sudah lama melekat di masyarakat Jembrana Bali. Awalnya, tradisi ini hanyalah semacam permainan bagi petani Jembrana Bali disela- sela kegiatan membajak. Secara teknis, Makepung hampir sama dengan perlombaan karapan sapi di Madura. Seorang joki pengendara kerbau berdiri pada sejenis gerobak yang ditarik oleh kerbau.
            Makepung di Jembrana memiliki aturan yang unik karena pemenang lomba bukan ditentukan dari siapa yang berhasil mencapai garis finish terlebih dahulu, melainkan ditentukan oleh jarak yang berhasil dibuat antar peserta yang sedang bertanding. Pemenang Makepung ditentukan jika yang terdepan didalam pertandingan berhasil menjaga jarak dengan lawan dibelakangnya sejauh 10 meter. Dan jika peserta yang berada dibelakang dapat mempersempit jarak menjadi kurang dari 10 meter, maka peserta yang dibelakanglah yang menjadi pemenang. Sedangkan untuk arena yang dijadikan track lomba adalah berupa track tanah yang bebentuk huruf U dengan panjang mencapai 2 Km

Perang Tipat Bantal
            Perang Tipat Bantal merupakan sebuah tradisi tahunan diadakan di Desa Kapal, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Tradisi ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ritual Perang Tipat Bantal diawali dengan persembahyangan oleh seluruh warga desa. Pemangku adat akan memercikkan titra (air suci) untuk memohon kelancaran dan keselamatan bagi masyarakat selama prosesi upacara dilakukan. Kemudian beberapa pria akan melepas baju dan bertelanjang dada. Mereka dibagi menjadi dua kelompok yang berdiri berhadap-hadapan. Di depannya telah tersedia tipat (ketupat) dan bantal (makanan dari tepung ketan dan kelapa). Kemudian Perang Tipat-Bantal akan dilanjutkan di jalan raya tepat di depan Pura Desa. Tradisi ini biasa dilaksanankan pada 15 OKtober.
'
Perang Pandan
            Perang pandan adalah salah satu tradisi yang ada di Desa Tenganan, Kecamatan Karangasem, Bali. Perang pandan juga disebut dengan istilah makere-kere. Peran pandan merupakan salah satu tradisi yang dilakukan untuk menghormati dewa Indra atau Dewa perang. Perang pandan merupakan bagian dari ritual Sasihh Sembah. Sasih sembah ialah ritual terbesar yang ada di Desa Tenganan. Masyarakat Desa Tenganan memiliki kepercayaan yang berbeda dari umumnya masyarakat Bali. Masyarakat di Desa Tenganan menganut agama Hindu Indra. Pemeluk agama Hindu Indra tidak membedakan umatnya dalam kasta. Mereka juga menempatkan Dewa Indra sebagai Dewa tertinggi. Masyarakat Tenganan percaya bahwa desa yang mereka tempati merupakan hadian dari Dewa Indra.
            Pada jaman dahulu daerah Tenganan di pimpin oleh seorang raja yang kejam bernama Maya Denawa. Maya Denawa menganggap dirinya sebagai seorang Dewa. Selain menganggap dirinya Dewa, Maya Denata juga melarang masyarakat Tenganan untuk melakukan ritual keagamaan. Pengakuan Maya Denata sebagai dewa membuat murka para Dewa, kemudian Dewa Indra diutus untuk melawan Maya Denata. Peperangan antara Maya Denata dan Dewa Indra dimenangkan oleh Dewa Indra. Peperangan antara Maya Denata dan Dewa Indra tersebut kini di peringati masyarakat Desa Tenganan dengan upacara perang pandan.

Struktur Navigasi Web



=== Tampilan Website ===


Tampilan Halaman Home




Tampilan Halaman Event

Tampilan Halaman About

No comments:

Post a Comment